NAMA
: JIMMY HARIS SITOMPUL
PANGKAT : SERDA
NOSIS : 20190426-E
UAV
SYSTEM
1. Tujuan
: Agar Bamasis Menguasai
tentang UAV System.
2. Pengertian
:
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau
pada umumnya dikenal dengan Drone ataupun pesawat tanpa awak ini awalnya
digunakan untuk memata-matai musuh, kemudian berkembang dan menjadi drone-drone
yang kita kenal saat ini. Drone saat ini sedang sangat digemari dikalangan
public, berdasarkan fisiknya, drone dibedakan menjadi 2, yaitu Drone Multirotor dan
Drone Fixed
Wing. Drone Multirotor sendiri dibedakan
berdasarkan jumlah motornya, pada umumnya drone ini memiliki motor dengan
jumlah mulai dari 3 (Tricopter), 4 (Quadcopter), 6 (Hexacopter),
8 (Octocopter)
dan lainnya. Sedangkan untuk Drone Fixed-Wing berdasarkan
cara Take-Off dan Landing dibedakan
menjadi 2, yaitu Drone Fixed Wing standard dan
drone Vertical
Take-Off and Landing (VTOL) seperti yang ada pada Gambar
dibawah ini. Drone Fixed-Wing sendiri saat Take-Off ada
yang menggunakan pelontar (Catapult) atau dilemparkan
menggunakan tangan (Hand Launch).
3. Macam –
macam UAV Fixed Wings :
a. Fix
Wing UAV/Drone System Model AM. 02
Drone Terbaru dengan berat maksimum 4,5 kg, panjang sayap
maksimal 2.4 meter dan dipersenjatai dengan kamera 12 Mega Pixel ini wajib anda
miliki. Mendapatkan Peta yang akurat, presisi, dan mutakir akan menjadi acuan
ntuk membuat kebijakan yang efektif dan efesien, Dengan Bahan UAV dapat
mendeteksi titik api, untuk pertahanan, untuk aplikasi kebencanan, pentuan
jenis hutan. Pengelolahan Data, ESRI dapat mengelolah, memanipulasi, mengedit,
data yang didapt dari lapangan sehingga menghasilkan Peta yang dapat memberikan
informasi ke Publik.
b. Wuxi
YFT-CZ36
Wuxi YFT-CZ36 vertical take-off and landing (VTOL) pengawas
sayap tetap UAV. Seorang perwakilan di Jiangsu Digital Eagle Technology
Development Company yang berbasis di Wuxi mengonfirmasi penjualan luar negeri
pertama dari pesawat terbang pengintai sayap tetap YFT-CZ36 vertical take-off
and landing (VTOL) ke pemerintah Indonesia dan Malaysia. Perwakilan perusahaan
tidak akan mengidentifikasi lembaga pemerintah atau nomor yang dijual. Selain
Indonesia dan Malaysia, sumber tersebut memang mengonfirmasi bahwa pesawat
tersebut telah melakukan penjualan tambahan ke negara lain yang dirahasiakan.
Keberhasilan ini mendorong perseroan untuk pertama kalinya melakukan pameran di
DSA 2018 di Kuala Lumpur. YFT-CZ36 memiliki ketinggian maksimum 4.000 m, muatan
4kg, kecepatan jelajah 70-100 km / jam, dan daya tahan 60-90 menit.
c. Surveillance Drone
d. Prototipe PM-1
Prototipe PM-1 telah diluncurkan di kantor PT
Dirgantara Indonesia, Senin 30 Desember 2019 dan mampu terbang terus menerus
selama 24 jam. Pesawat itu ditargetkan bisa terbang perdana pada 2020. Drone
ini targetnya bisa lepas landas dan mendarat sekira 700 meter dengan ketinggian
sekira 20.000 kaki dengan kecepatan maksimum 235 km per jam. Untuk PM-4,
targetnya dilengkapi sertifikatnya pada 2024 untuk sudah berupa pesawat drone
yang sudah bisa kombatan.
e. Amphibi Gama V2
Pesawat ini memiliki kemampuan terbang selama
kurang 40 menit untuk jangkauan jelajah 40 kilometer dan ketinggian jelajah
maksimal 1.200 meter. Tak hanya itu, Amphibi Gama V2 juga mempunyai kecepatan
maksimal pesawat 25 meter per detik, kecepatan jelajah pesawat 13 meter per
detik serta kecepatan minimal 8 meter per detik.
Amphibi Gama V2 memiliki panjang 1.350 mm dengan
bentang sayap 2.000 mm. Adapun bodi pesawat dibuat menggunakan bahan material
komposit. Sementara untuk kapasitas daya baterai LiPo 11.000 mAh. Sedangkan untuk kapasitas
muatan 1,5 Kg dan beban muatan maksimal untuk take off 6 Kg. Pesawat ini juga
dilengkapi dengan sensor akselerometer, sensor gyroscope, sensor barometer, sensor
air speed, serta sistem navigasi GPS. Sementara untuk sistem penggerak
menggunakan motor brushless dan kendali dengan motor servo. Pesawat juga
dilengkapi dengan mikroprosesor, kontrol manual berupa remote 2.4 Mhz, dan
komunikasi telemetry 433 Mhz.
Apmhibi Gama V2 dikembangkan Tri Kuntoro bersama
dengan sejumlah peneliti di FMIPA UGM yaitu Oktaf Agni Dhewa, S.Si., M.Cs., Nur
Achmad Sulistyo Putro, S.Si., M.Cs., Ardi Puspa Kartika, S.Si., M.Cs., Faisal
Fajri Rahani, S.Si., M.Cs., Prasetya Aditama, S.P., S.Si., serta Faris Yusuf
Baktiar, S.Si. Selain Amphibi Gama V2, sebelumnya telah dihasilkan sejumlah
produk UAV tipe flying wing yaitu UAV Gama Tipe UX 328, UAV Gama Tipe UX
528, UAV Gama Tipe UX 628 dan tipe fixed
wing yakni UAV Amphibi Gama V1.
4. Macam – macam Drone Copter :
a. Hycopter
Drone yang sedang hits saat ini memang
sanggup menghasilkan foto udara terperinci dan banyak membantu pekerjaan
inspeksi yang sulit. Namun demikian, drone yang ada hanya bisa terbang dalam
durasi yang terbatas. Baru-baru ini sebuah perusahaan asal Singapura
meluncurkan Hycopter drone yang bisa terbang mencapai 3,5 jam. Hycopter drone
bisa mengisi ulang daya baterainya dalam beberapa menit saja menggunakan
hidrogen kelas industri yang dimasukkan ke dalam botol. Platform Hycopter drone
ini sanggup pula mengirimkan produk dalam jarak yang lebih jauh lagi dari yang
mampu dilakukan oleh drone pada saat ini.
b. Drone Panel Surya
Drone yang terbuat dari serat karbon ini
hanya memiliki bobot 2,6 kg. Menariknya, drone ini tidak dibekali dengan
baterai atau sistem lain yang memungkinkannya menyimpan daya untuk terbang. Alih-alih
mengandalkan tenaga baterai, drone ini dibekali dengan 148 solar cell.
Penggunaan banyak panel surya ini membuat dimensi drone tersebut menjadi sangat
luas, yaitu mendekati 4 meter persegi. Purwarupa drone ini dikabarkan mampu
dikendalikan dari jarak lebih dari 10 meter. Tak hanya itu, drone ini juga
memiliki beberapa fungsi dasar yang dimiliki drone lainnya, seperti sistem GPS
dan mampu terbang dalam mode otomatis.
c. Kamikaze Mini Kargu-2
Kargu-2 dapat menyisir musuh hingga jarak 5 km atau durasi terbang 10
menit. Ketinggian terbangnya hingga 1.000 m dengan kecepatan maksimum 72
km/jam. Drone dengan berat mencapai 6,2 kg ini ditenagai oleh baterai LiPo. Sebagai
munisi terbang, Kargu-2 dibekali muatan hulu ledak berdaya rusak kecil.
Digunakan untuk melumpuhkan target utama tanpa membahayakan orang lain di
sekililingnya. Untuk mengejar tingkat akurasi, STM membekali Kargu-2 dengan
sistem kecerdasan buatan (AI) dan program pengenalan wajah biometrik
(autonomous facial recognition) untuk mendeteksi target manusia.
d. Matrice 300 RTK
Matrice 300 RTK dapat mengudara lebih lama, tepatnya sampai
55 menit dalam sekali pengisian. Baterainya pun hot-swappable, yang berarti
dapat dilepas-pasang dengan mudah tanpa harus membongkar drone. Pihak Halo
Robotics tak lupa menjelaskan bahwa paket penjualan M300 RTK sudah mencakup
battery station berwujud seperti koper yang bisa menampung dan mengisi ulang 8
unit baterai sekaligus.
Jarak maksimum transmisi videonya juga
meningkat drastis menjadi 15 kilometer. Ya, sampai sejauh itu M300 RTK dapat
meneruskan video 1080p ke pilotnya. Saking jauhnya, bukan tidak mungkin ada
perbedaan cuaca antara titik terbang drone dan titik berdiri sang pilot. Namun
konsumen tak perlu khawatir mengingat bodi M300 RTK secara keseluruhan tahan
air dan debu dengan sertifikasi IP45.
e. MQ-8B
MQ-8B memiliki fitur rotor utama empat
bilah, berbeda dengan rotor tiga bilah berdiameter lebih besar dari RQ-8A,
untuk mengurangi kebisingan dan meningkatkan kapasitas angkat dan kinerja.
Rotor empat bilah telah dievaluasi pada prototipe Fire Scout. Mereka
meningkatkan berat lepas landas kotor sebesar 500 pound (230 kg), menjadi 3.150
pound (1.430 kg) dengan muatan hingga 700 pound (320 kg) untuk misi jarak
pendek. MQ-8B memiliki panjang 23,95 kaki (7,30 m), lebar 6,2 kaki (1,9 m), dan
tinggi 9,71 kaki (2,96 m). [5]
MQ-8B dilengkapi dengan sayap rintisan yang
berfungsi baik untuk tujuan aerodinamis serta lokasi gerbong persenjataan.
Senjata yang akan dibawa termasuk rudal Hellfire, senjata luncur yang dipandu
laser Viper Strike, dan, khususnya, pod yang membawa Advanced Precision Kill
Weapon System (APKWS), roket sirip lipat 70 mm (2,75 in) yang dipandu laser,
yang Tentara dianggap ideal untuk medan perang modern. Angkatan Darat juga
tertarik menggunakan Fire Scout untuk membawa hingga 200 pound (91 kg) suplai
darurat ke pasukan di lapangan.